Sabtu, 21 Januari 2012

motivasi

“MOTIVASI”
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Psikologi umum
Dosen Pengampu : Dra Lilis M.,M.Si

logo umm.jpg




Disusun Oleh :
Gilang Ramadhan Soerya Permana ( 11.0301.0014)


JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2011/2012

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
 Setiap individu yang terlahirkan ke dunia ini memiliki kemampuan yang
berbeda terutama dalam bidang akademik yang diakibatkan adanya perbedaan
tingkat intelegensi yang dimiliki oleh setiap individu tersebut. Sering kita temui
adanya individu atau anak yang memiliki tingkat intelektual yang tinggi sehingga
sering mendominasi dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam proses
pembelajaran yang biasa disebut anak yang berbakat atau pintar dan terdapat pula
yang biasa-biasa saja atau sering disebut dengan anak normal yang memiliki
tingkat intelegensi normal dan sering pula ditemukan anak yang memiliki tingkat
intelektual sedikit di bawah normal yang mengakibatkan mereka mengalami
keterlambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non-
akademik. Pada makalah ini akan dibahas mengenai MOTIVASI.

Tujuan.

            Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang MOTIVASI


Rumusan Masalah.

 Sesuai dengan apa yang terdapat di dalam latar belakang dan tujuan, maka
yang menjadi rumusan masalah adalah motivasi atau dorongan atau minat


 BAB II

PEMBAHASAN


1. Motivasi Sebagai Pengarah Tuju
dan Penggerak Tindakan
Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris -
"MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh
Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam
surat khabar, kerap pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif di
sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu
pembunuhan itu dilakukan.
Jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan
atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak
utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang
diinginkannya sama ada secara negatif atau positif.
Oleh itu kita boleh definisikan bahwa:
1. Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahtuju seseorang
dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif.
2. Motivasi Sebagai Pendorong
Tujuan atau motif adalah sama fungsinya dengan matlamat, wawasan, aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi, wawasan, cita-cita, impian, keinginan atau keperluan seseorang itu malah bagi sesebuah negara merupakan pendorong utama yang menggerakkan usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang dihajatkan.
Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan atau ditujui, lebih serius dan lebih kuatlah usaha seseorang, sesebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau negara untuk mencapai apa juga matlamat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan matlamat atau hasrat yang lebih penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi mencapai matlamatnya.
Oleh itu, bolehlah kita buat kesimpulan di sini bahawa:
2. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
http://sync.mathtag.com/sync?mt_exid=2&admeld_user_id=7b3faf8a-1b36-434a-94e6-1309ee427be2&admeld_adprovider_id=296&admeld_call_type=redirect&admeld_callback=http://tag.admeld.com/match
(Definisi kedua saya di atas ada kesamaan sedikit dengan definisi pertama).
3. Motivasi Sebagai Darjah Kesungguhan
Tahap kepentingan sesuatu yang seseorang ingin capai, memberi kesan terhadap tahap kesungguhannya berusaha. Sungguhpun masa untuk mencapainya agak lama, tetapi jika apa yang dihasratkan itu amat penting, ia akan terus tetap mempunyai keinginan atau kesungguhan untuk berusaha sehinggalah matlamatnya tercapai.
Disimpulkan bahawa:
3. Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan dan tempoh keterusan
seseorang, berusaha untuk mencapai tujuan atau matlamat.
4. Motivasi Sebagai Stimulator
Untuk  menjelaskan maksud ini,saya ingin ambil kisah berikut:
Seseorang lelaki dan wanita yang sedang saling amat cinta mencintai sehingga telah berjanji untuk hidup bersama, akan berusaha dengan penuh kesungguhan untuk menjadi suami isteri walaupun menghadapi pelbagai halangan untuk berbuat demikian. Itulah sebabnya, ramai pasangan yang kita dengar pergi bernikah ke luar negara apabila ada halangan yang tidak membolehkan mereka mendapat sijil perkahwinan di dalam negara atas sebab halangan undang-undang. Seperti kata pepatah
Melayu"Nak, seribu daya.Tak nak, seribu dalih."Di sini dapatlah kita simpulkan bahawa:
4. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau
keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
5. Motivasi Sebagai Pemangkin Keberanian
Untuk menjelaskan maksud ini, saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya semasa kanak-kanak dahulu. Semasa saya baru berusia kira-kira 10 tahun, saya amat takut berada di tempat gelap, sebab takut akan "terjumpa hantu". Amalan di kampung saya terutamanya pada tahun-tahun 60an dan 70an ialah apabila seseorang ahli keluarga meninggal dunia, pada rumah orang yang meninggal dunia itu hendaklah ada orang yang tidak tidur atau berjaga sampai pagi, selama tujuh hari. Amalan ini dipanggil"modtu dau".
Suatu hari, ada kematian di kampung saya. Masa itu, banyak cerita tentang "hantu
bangkit" di tempat kelahiran saya (Kundasang, Ranau, Sabah - Kini Kundasang
adalah sebuah pusat peranginan yang terkenal di rantau ini). Kerana minat
"modtudau", saya tidak melepaskan peluang untuk "modtudau"bersama .
Oleh itu, bolehlah kita simpulkan atau definisikan di sini bahawa:
5. Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan menyeramakkan keinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar
Dalam memotivasi diri ada dua aspek yang perlu menjadi pertimbangan yaitu, tujuan dan resiko. Berdasarkan dua aspek ini, kita bisa membedakan motivasi seseorang menjadi empat kategori, yaitu:
1. Memiliki tujuan dan tidak memiliki resiko
2. Memiliki resiko dan tidak memiliki tujuan
3. Memiliki tujuan dan resiko
4. Tidak memiliki resiko dan tidak memiliki tujuan
Kategori pertama, orang yang memiliki tujuan namun tidak memiliki resiko cenderung menjadi orang yang malas. Contohnya, seseorang yang ingin memiliki rumah namun tidak ada ruginya jika masih bisa tinggal dengan orang tua, cenderung tidak bersemangat untuk mencari rumah.
Kategori kedua, orang yang memiliki resiko namun tidak memiliki tujuan cenderung menjadi orang yang suka menghindar. Sebagai contoh, seseorang yang ingin ke kantor namun tidak ada yang dapat ia kerjakan disana bahkan kemungkinan besar ia hanya akan menjadi tumpahan kemarahan oleh atasan sehingga cenderung menghindar datang ke kantor.
Kategori ketiga, orang yang memiliki tujuan dan resiko apabila tujuannya tidak tercapai. Orang dalam kategori ini cenderung menjadi orang yang penuh motivasi. Resiko dapat membantu orang menjadi orang yang termotivasi selama resiko itu tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan. Contohnya, seseorang yang ingin lulus ujian dan tidak ingin gagal adalah orang yang termotivasi untuk belajar. Jika resiko terlalu besar, orang tersebut akan masuk ke kategori kedua (menghindar), sebaliknya jika resiko terlalu kecil ia akan masuk ke kategori pertama (malas).
Kategori keempat, tidak memiliki tujuan dan tidak memiliki resiko. Kategori ini hanya berlaku pada benda mati atau jika ini terjadi pada manusia maka hidupnya menjadi tidak berarti layaknya orang mati








BAB III

PENUTUP



Kesimpulan.

 Berdasarkan pada uraian di atas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa
Motivasi itu sangat lah dibutuhkan oleh semua orang

















DAFTAR PUSTAKA



http://carfamily.wordpress.com/2007/02/20/how-to-help-slow-learners-ideas-and-
resources/

http://www.reacheverychild.com/feature/slowlearners.html




0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com